Studi terbaru pada anak di Amerika Serikat tahun 2019 mendapati bahwa adanya peningkatan gejala kecemasan dan depresi pada anak yang diakibatkan oleh kecanduan gadget atau screen time yang berlebihan. Tidak hanya itu, terdapat hubungan yang jelas antara meningkatnya kecanduan pada gadget dengan menurunnya perkembangan saraf otak untuk fungsi fokus.
Pemberian gadget terlebih pada masa pertumbuhan anak akan memiliki efek jangka panjang dan merusak kemampuan anak untuk fokus. Hal ini karena gadget dan screen time mengganggu pertumbuhan saraf fungsional otak yaitu korteks prefrontal. Korteks prefrontal memberi peran penting dalam fungsi kognitif seperti perencanaan dan penalaran.
Pemberian screen time berlebihan pada anak usia balita akan mengurangi perkembangan kortek prefrontal pada otak yang memiliki fungsi untuk mengontrol proses kontrol emosi, logika dan penalaran, penyelesaian masalah, fokus dan perhatian, kontrol impuls dan kemampuan untuk beralih dari satu tugas ke tugas lainnya.
Dampak dari terlalu banyak screen time pada anak menurut penelitian menunjukkan memiliki banyak konsekuensi, diantaranya:
- Keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk memasuki taman kanak kanak sangat minim atau tidak ada sama sekali. Keterampilan ini dibutuhkan untuk anak bisa menulis
- Kosakata, keterampilan komunikasi dan kontak mata berkurang
- Keterlambatan perkembangan otak, terkait dengan gejala ADHD pada anak
- Kemampuan untuk memperhatikan, mengambil keputusan dan kontrol kognitif berkurang
- Tidak berkembangnya kreativitas
Selain itu dampak buruk dari screen time bagi anak adalah terganggunya metabolisme yang menyebabkan peningkatan berat badan atau obesitas, kesulitan tidur atau menyebabkan jadwal tidur yang tidak teratur dan waktu screen time yang berlebihan menyisakan lebih sedikit waktu untuk bermain fisik secara aktif.
Menurut WHO waktu screen time yang ideal pada anak yaitu:
- Bayi (kurang dari 1 tahun): Screen time tidak disarankan.
- Usia 1-2 tahun: Tidak ada screen time untuk anak berusia 1 tahun. Tidak lebih dari satu jam untuk anak usia 2 tahun, dengan pilihan waktu yang lebih sedikit.
- Usia 3 hingga 4 tahun: Tidak lebih dari satu jam.
Berikut 3 aktivitas yang dapat dilakukan oleh ayah dan mama dengan anak untuk mengurangi screen time:
1. Bercerita untuk mengajarkan empati
Mama bisa menyediakan play time dengan membacakan cerita dan meminta mereka membayangkan bagaimana perasaan dari karakter yang sudah dibacakan tersebut. Cara ini dapat dilakukan kepada balita mulai usia dua atau tiga tahun yang akan membantu mereka mengembangkan rasa emosi dan akan menumbuhkan empati kepada orang lain.
2. Berlatih mengatur perasaan
Ada saat dimana anak atau balita menjadi marah dan emosi, pada saat seperti itu mama bisa membantu untuk mempelajari bagaimana cara untuk menenangkan diri. Contohnya, mengajak anak untuk menghitung sampai 10 dan memvisualisasikan rasa marah atau emosi merak berkurang saat menghitung, mengajarkan mengambil napas dalam dalam dan lambat. Hal paling penting saat anak sedang merasakan emosi negatif, mama perlu mendengarkan perasaan dan validasi mereka.
3. Permainan Multi-step directions
Dengan permainan ini, mama bisa melatih mereka dengan memberikan beberapa perintah yang perlu mereka lakukan. Sebagai contoh, mama bisa memerintahkan mereka: ambil boneka dan taruh di kotak mainan, atau “letakkan tas, lepas sepatu dan pergi ke kamar untuk mengambil buku”. Dengan permainan ini, ayah dan mama bisa mengembangkan kemampuan anak untuk mengikuti perintah yang banyak dalam satu waktu dan mengembagkan fungsi saraf otak anak.
Sumber referensi:
- “Ban Smartphones in Schools.” The Atlantic, 23 June 2023, https://www.theatlantic.com/ideas/archive/2023/06/ban-smartphones-phone-free-schools-social-media/674304/.
- Giedd, Jay N. “The Teen Brain: Insights from Neuroimaging.” Journal of Adolescent Health, vol. 42, no. 4, 2008, pp. 335–343., doi:10.1016/j.jadohealth.2008.01.007.
- “Prefrontal Cortex Development Activities for Kids.” Primary Beginnings, 2021, https://www.primarybeginnings.com/blog/prefrontal-cortex-development-activities-for-kids.
- “To grow up healthy, children need to sit less and play more.” World Health Organization, 24 April 2019, https://www.who.int/news/item/24-04-2019-to-grow-up-healthy-children-need-to-sit-less-and-play-more.