Imunisasi merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak. Selain memberikan perlindungan terhadap penyakit menular, imunisasi juga membantu mencegah penyebaran penyakit ke anak lain serta menjaga kesehatan anak di masa depan. Namun, biaya imunisasi Anak kadang menjadi pertimbangan bagi sebagian orang. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang biaya imunisasi lengkap untuk anak, termasuk jenis imunisasi yang diperlukan, faktor yang mempengaruhi biaya, dan cara menghemat biaya imunisasi.
Biaya Imunisasi Anak, Apa Saja yang Perlu Diketahui
Ketika membahas biaya imunisasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa informasi penting mengenai biaya imunisasi:
1. Komponen Biaya Imunisasi Anak
Biaya imunisasi terdiri dari beberapa komponen, seperti biaya vaksin itu sendiri, biaya pelayanan medis, biaya administrasi, dan biaya lainnya yang terkait dengan proses imunisasi. Penting untuk memahami komponen biaya ini agar dapat memperkirakan total biaya yang diperlukan.
2. Daftar Harga Imunisasi Anak di Rumah Sakit dan Klinik
Biaya imunisasi dapat bervariasi tergantung pada tempat pelayanan kesehatan yang Anda pilih. Rumah sakit dan klinik-klinik tertentu mungkin menawarkan harga yang berbeda. Sebaiknya lakukan penelitian terlebih dahulu untuk membandingkan harga imunisasi di berbagai tempat.
3. Biaya Imunisasi Anak di Pusat Kesehatan Masyarakat
Beberapa pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) menyediakan program imunisasi dengan biaya yang lebih terjangkau atau bahkan gratis. Program ini biasanya didukung oleh pemerintah untuk meningkatkan akses imunisasi bagi anak-anak.
Jenis Vaksin Wajib untuk Imunisasi Anak

Diperlukan pemahaman bahwa setiap anak di Indonesia diwajibkan untuk menjalani setidaknya 5 jenis vaksin. Pemberian setiap vaksin pada anak juga harus dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan direkomendasikan. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai jenis vaksin tersebut.
Hepatitis B
Vaksin hepatitis B diberikan dengan tujuan untuk mencegah risiko penyakit hepatitis B yang dapat menyerang hati dan menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti kanker hati dan sirosis. Vaksin ini harus diberikan sebanyak empat kali, yaitu segera setelah anak lahir atau paling lambat 12 jam setelah kelahiran, dan dilanjutkan pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
Polio
Vaksin polio juga merupakan vaksin wajib yang harus diberikan oleh orang tua agar anak terhindar dari risiko penyakit yang dapat menyerang sistem saraf pada otak dan tulang belakang. Di Indonesia, vaksin polio diberikan dalam bentuk tetes sebanyak 4 kali, baik pada bayi yang baru lahir atau saat usia maksimal 1 bulan, dan dilanjutkan pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
BCG
Fungsi dari vaksin BCG adalah melindungi anak dari risiko infeksi kuman yang menyebabkan penyakit tuberkulosis. Penyakit ini dapat menyerang organ pernapasan, otot, tulang, dan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti pembesaran kelenjar getah bening, gangguan saluran cerna, kerusakan otak, gangguan kulit, hingga kerusakan ginjal. Vaksin BCG diberikan sekali pada bayi yang berusia 2 atau 3 bulan melalui suntikan.
Campak
Selain itu, orang tua juga wajib memberikan vaksin campak kepada anak untuk melindunginya dari risiko penyakit tersebut. Vaksin campak diberikan sebanyak 3 kali pada usia 9 dan 18 bulan, serta pada usia 6 tahun. Namun, jika anak telah menerima vaksin MMR/MR pada usia 15 bulan, vaksin campak pada usia 18 bulan tidak perlu diberikan.
DPT-HB-HiB
Sebagai tambahan dari vaksin-vaksin yang telah disebutkan di atas, orang tua juga perlu memberikan beberapa vaksin tambahan untuk memaksimalkan perlindungan bagi anak. Beberapa di antaranya adalah vaksin MR/MMR, vaksin pneumokokus atau PVC, vaksin varisela, vaksin rotavirus, vaksin tifoid dan hepatitis A, vaksin HPV, vaksin influenza, dan vaksin Japanese encephalitis.
Biaya Imunisasi Anak Terkini dan Terperinci
Sebagai panduan, berikut ini adalah perincian biaya imunisasi anak yang harus dipersiapkan oleh para orang tua.
Jenis Imunisasi | Perkiraan Biaya | Usia Imunisasi |
Polio | 85 ribu – 300 ribu | Saat kelahiran, usia 2, 3, 4 bulan |
Hepatitis B | 90 ribu – 120 ribu | Saat kelahiran, usia 2, 3, 4 bulan |
Vaksin BCG | 250 ribu – 375 ribu | Usia 2 bulan |
Vaksin DTP | 135 ribu – 300 ribu | Usia 2, 3, 4, 18 bulan |
Vaksin HiB | 215 ribu – 290 ribu | Usia 2 dan 4 bulan |
Pneumonia atau PVC | 400 ribu – 800 ribu | Usia 2 – 6 bulan |
Vaksin Rotavirus | 280 ribu – 400 ribu | Usia 2 – 6 bulan |
Flu atau Influenza | 165 ribu – 290 ribu | Usia 6 – 18 bulan |
Campak | 130 ribu – 155 ribu | Usia 9 bulan |
Vaksin MMR | 165 ribu – 475 ribu | Usia 15 bulan |
Vaksin Tifoid | 150 ribu – 400 ribu | Usia 2 – 18 tahun |
Vaksin Hepatitis A | 350 ribu – 550 ribu | Usia 2 – 18 tahun |
Vaksin Varisela | 450 ribu – 630 ribu | Usia 1 – 18 tahun |
Selain itu, terdapat juga beberapa jenis vaksin yang sebaiknya diberikan kepada anak, antara lain:
- Vaksin pneumokokus: 600 ribu – 870 ribu
- Vaksin Tdap: 130 ribu – 400 ribu
- Vaksin HPV: 700 ribu – 1,3 juta
- Vaksin dengue: 1 juta
- Vaksin Japanese Encephalitis: 450 ribu – 1 juta
Informasi ini merupakan perkiraan harga imunisasi anak di Pulau Jawa dan dapat berubah tergantung pada lokasi dan kebijakan rumah sakit. Pastikan untuk mengonfirmasi biaya imunisasi anak yang akurat dengan pihak rumah sakit atau fasilitas kesehatan terkait sebelum melakukan imunisasi.
Faktor yang Mempengaruhi Biaya Imunisasi Anak
1. Lokasi Tempat Pelayanan Kesehatan
Biaya imunisasi dapat bervariasi tergantung pada lokasi tempat pelayanan kesehatan. Di daerah perkotaan atau kawasan yang lebih maju, biaya imunisasi mungkin lebih tinggi dibandingkan daerah pedesaan.
2. Merek Vaksin yang Digunakan
Biaya vaksin dapat bervariasi tergantung pada merek vaksin yang digunakan. Beberapa merek vaksin mungkin lebih mahal daripada yang lain, namun tetap memiliki efektivitas yang sama dalam memberikan perlindungan.
3. Kebutuhan Vaksin Khusus atau Tambahan
Beberapa anak mungkin membutuhkan vaksinasi khusus atau tambahan sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. Hal ini dapat mempengaruhi biaya imunisasi, karena vaksin khusus atau tambahan mungkin memiliki harga yang lebih tinggi.
4. Ketersediaan Program Pemerintah atau Asuransi Kesehatan
Adanya program imunisasi gratis dari pemerintah atau asuransi kesehatan dapat membantu mengurangi biaya imunisasi. Pastikan untuk memeriksa apakah Anda memenuhi syarat untuk program tersebut.
Cara Menghemat Biaya Imunisasi Anak
Meskipun biaya imunisasi dapat menjadi beban bagi sebagian orang, ada beberapa cara untuk menghemat biaya tersebut.
1. Menggunakan Program Imunisasi Gratis dari Pemerintah
Cek apakah pemerintah menyediakan program vaksinasi gratis. Program seperti ini biasanya ditujukan untuk anak-anak dari keluarga dengan tingkat pendapatan rendah atau tertentu kategori risiko.
2. Memanfaatkan Program Asuransi Kesehatan
Jika Anda memiliki asuransi kesehatan, pastikan untuk memeriksa apakah imunisasi termasuk dalam cakupan asuransi. Beberapa asuransi kesehatan mungkin menawarkan imunisasi dengan biaya yang lebih terjangkau atau bahkan gratis.
3. Mengikuti Program Imunisasi di Puskesmas
Puskesmas sering kali menyediakan program imunisasi dengan biaya yang lebih terjangkau. Anda bisa memanfaatkan program ini sebagai alternatif pilihan tempat imunisasi yang lebih ekonomis.
4. Mengetahui Pusat Layanan Imunisasi dengan Biaya Imunisasi Anak Terjangkau
Lakukan penelitian untuk menemukan pusat layanan imunisasi yang menawarkan biaya yang lebih terjangkau. Beberapa organisasi atau yayasan mungkin memiliki program khusus yang bertujuan untuk memberikan akses imunisasi dengan biaya yang lebih rendah.
Biaya imunisasi lengkap untuk anak merupakan hal yang perlu dipertimbangkan oleh setiap orang tua. Melakukan imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak dan mencegah penyakit menular. Meskipun biaya imunisasi dapat bervariasi, terdapat berbagai cara untuk menghemat biaya, seperti memanfaatkan program pemerintah, asuransi kesehatan, atau mencari pusat layanan imunisasi dengan biaya terjangkau.