Menikah adalah tahapan besar bagi hidup seseorang. Selain membutuhkan persiapan panjang dan pemilihan jodoh yang harus cermat, Anda harus mempelajari ilmu parenting sebelum menikah. Bukan tanpa alasan, pentingnya belajar parenting sebelum menikah bisa membuat Anda dan pasangan lebih lancar dalam membina bahtera rumah tangga.
Ilmu Parenting adalah sebuah cara atau pola untuk mengasuh, membesarkan, dan mendidik pribadi seorang anak. Ilmu parenting merupakan ilmu yang berkembang mengikuti perubahan zaman. Oleh karena itu para orang tua dan calon orang tua harus mau belajar dan memahami referensi yang terus berkembang. Berikut beberapa hal tentang pentingnya belajar parenting sebelum menikah;
Sebagai Jaga-Jaga Kalau Setelah Menikah Selalu Sibuk
Menikah bisa dibilang seseorang naik kelas. Artinya setelah menikah seorang suami dan istri memiliki tambahan tanggungan. Untuk memenuhi tambahan tanggungan, seorag suami bisa saja bekerja lebih lama dari biasanya. Seorang itri juga bisa saja mengurusi berbagai hal atau juga bekerja untuk membantu suami.
Kondisi tersebut membuat niatan belajar parenting menjadi kecil kemungkinannya. Oleh karena itu, saat masih longgar, parenting sebelum menikah lebih disarankan.
Suami-Istri Lebih Mudah Satu Suara Soal Keturunan
Saat melakukan persiapan pernikahan, seringnya pasangan muda hanya berfokus pada prosesi ijab dan resepsi saja. Meski dua hal itu memang penting, namun ada hal lain yang tak kalah penting, yakni bagaimana sudut pandang pasangan suami istri baru tentang memiliki keturunan.
Di sinilah pentingnya belajar parenting sebelum menikah. Saat belajar ilmu parenting sebelum menikah, pesertanya akan diberi pengenalan tentang berumah tangga dan mempersiapkan kehadiran keturunan.
Para generasi siap nikah itu akan diberi pandangan secara mendetail mengenai apa yang diperlukan sebelum memutuskan untuk memiliki keturunan. Mulai dari segi finansial, mental, serta lingkungan yang mendukung.
Suami-Istri Lebih Paham Tentang Kelahiran & Jarak Ideal Anak
Pentingnya belajar parenting sebelum menikah selanjutnya adalah untuk memberikan pemahaman para calon suami dan istri tentang keinginan mereka memiliki keturunan. Pada generasi sebelumnya, orang-orang biasanya tidak merencanakan kelahiran atau jumlah anak. Hal tersebut kini sudah tak relevan lagi.
Semakin banyak referensi yang didapat dari ilmu parenting sebelum menikah, pasangan suami-istri bisa lebih terstruktur dalam merencanakan kehamilan. Jarak antar-anak juga bisa diatur sesuai ketentuan yang ideal Jangka panjangnya hal tersebut bagus untuk perkembangan anak dan baik untuk kesehatan mental orang tuanya.
Merawat Buah Hati Berdasar Ilmu Terbaru
Kebiasaan para orang tua baru adalah mereka baru belajar merawat anak atau bayi saat sudah hamil besar atau baru saja lahir. Hal ini bisa memicu kesalahan dan perbedaan pendapat dari suami-istri. Lebih parahnya, ketidaktahuan itu akan membuat mereka lebih mudah terpengaruh ilmu-ilmu parenting yang sudah tidak berlaku, bahkan percaya dengan mitos merawat bayi.
Hal berbeda apabila mereka sudah mendapatkan ilmu parenting sebelum menikah. Orang tua baru akan lebih siap menyambut kehadiran buah hati. Suami dan istri bisa berfokus pada peran masing-masing sehingga tidak ada yang merasa merawat si kecil sendirian.
Generasi Siap Nikah Sudah Punya Visi Tentang Keturunan Sebelum Menikah
Visi dan pandangan seseorang tentang memiliki keturunan adalah hal penting. Nantinya visi tersebut berpengaruh terhadap sikap si suami atau istri terhadap keturunan mereka. Ilmu parenting sebelum menikah akan mengajarkan para generasi siap nikah untuk lebih mawas dan siap untuk menghadapi kemungkinan memiliki keturunan.
Apabila pasangan suami-istri memutuskan untuk menunda memiliki keturunan atau malah tidak menghendaki keturunan. Ilmu parenting sebelum menikah akan memberikan wawasan yang komprehensif terhadap hasil akhir dari keputusan yang mereka ambil.
Intinya, pentingnya belajar parenting sebelum menikah adalah untuk memberikan bekal kepada para calon suami dan calon istri. Bekal yang diberikan tidak hanya sampai resepsi pernikahan selesai, namun bekal jangka panjang yang bisa mereka aplikasikan sampai nanti menjadi kakek dan nenek.