Memahami rumus keuangan rumah tangga adalah hal penting dalam kelancaran kehidupan berumah tangga. Oleh karena itu, bagi pasangan yang baru menikah, harus segera belajar agar memahami rumus keuangan rumah tangga yang cocok untuk kehidupan kalian.
Keuangan merupakan hal utama dalam membina rumah tangga. Semua hal untuk kebutuhan rumah tangga membutuhkan uang. Oleh karena itu, mengatur keuangan rumah tangga adalah hal penting untuk memperkuat pondasi berumah tangga.
Menurut hasil survei Statistik Indonesia, pada 2022, faktor ekonomi menjadi pemicu nomor dua perceraian di Indonesia. Ada lebih dari 110 ribu pasangan bercerai di tahun 2022 karena faktor ekonomi. Dari sini dapat dilihat bahwa kondisi ekonomi adalah hal krusial dalam membangun kehidupan berumah tangga.
Untuk itu, mumpung masih dalam fase baru saja menikah, Anda harus segera belajar rumus keuangan rumah tangga. Bukan hanya kewajiban suami sebagai kepala rumah tangga, mengatur keuangan itu adalah kewajiban bersama suami – istri.
Rumus Keuangan Rumah Tangga yang Wajib Diketahui Suami & Istri
Bagi Anda pasangan yang baru saja menikah, berikut ini ada beberapa cara dan rumus untuk mengatur keuangan rumah tangga. Diharapkan, melalui cara-cara di bawah ini, Anda dan pasangan bisa membentuk tim yang solid dalam mengatur keuangan rumah tangga. Simak selengkapnya di bawah ini;
1. Terbuka Sepenuhnya di Awal
Setelah menikah atau bisa juga dilakukan sebelum menikah, kamu dan pasangan harus berbagi segala hal tentang masalah keuangan. Hal ini terkait pendapatan, hutang, hingga impian-impian yang membutuhkan uang untuk mewujudkannya.
Hal ini berguna agar kalian berdua bisa saling mengetahui kapasitas masing-masing dan beban yang selama ini ditanggung. Informasi yang didapat juga nantinya bisa dipakai untuk menyusun rencana besar bersama.
2. Buat Budgeting Bersama
Setelah mengetahui detail tentang urusan keuangan masing-masing, Anda disarankan segera membuat budgeting bersama. Budget yang dibuat pertama sebaiknya yang mencakup kebutuhan pokok sehari-hari. Anggarkan untuk masing-masing pos secara mendetail. Setelah itu buat juga budgeting untuk kebutuhan tambahan hingga hiburan.
Anda juga bisa membuat rencana pencapaian jangka pendek dan angka panjang bersama suami. Hal ini penting agar suami istri sama-sama bersemangat dalam mencapai tujuan yang diidamkan bersama.
3. Gunakan Rumus Pembagian Penghasilan
Dalam teori manajemen keuangan, ada satu rumus yang digunakan untuk membagi penghasilan seseorang. Rumus tersebut adalah 50-30-10-10. Hal ini berarti penghasilan suami dan istri 50% digunakan untuk kebutuhan pokok. Kemudian 30% digunakan untuk membayar cicilan atau hutang. Lalu 10% untuk tabungan dan investasi, sisa 10% bisa untuk dana sosial atau dana darurat.
4. Pisahkan Rekening Bersama & Rekening Pribadi
Meski sudah menjadi pasangan suami istri, masalah keuangan tetaplah hal sensitif. Oleh karena itu, Anda dan suami atau istri disarankan memiliki rekening bersama namun tetap juga memiliki rekening pribadi.
Rekening bersama tentunya digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama. Sementara itu, rekening pribadi lebih untuk memudahkan suami atau istri apabila memiliki keinginan pribadi. Sumber dana dari rekening pribadi ini bisa disepakati oleh suami dan istri. Tidak ada aturan yang mengekang, asal kedua belah pihak mau dan mampu maka sah-sah saja.
5. Tidak Perlu Buru-Buru Membeli Rumah
Memiliki rumah pastilah impian semua pasangan suami istri. Namun, di awal pernikahan sebaiknya Anda tidak buru-buru membeli rumah. Apalagi kalau belum memiliki dana cadangan yang cukup.
Cicilan rumah yang biasanya jangka panjang bisa mengganggu kenyamanan budgeting kamu. Sebaiknya terlebih dahulu menyiapkan dana cadangan sebelum mulai membeli rumah.
6. Siapkan Tabungan Pendidikan Anak
Selain harga properti yang terus naik, inflasi juga akan membuat biaya pendidikan melambung tinggi. Oleh karena itu pasangan suami istri perlu mempersiapkan tabungan untuk pendidikan Anak. Tabungan bisa mulai disiapkan meskipun sang istri belum mulai hamil. Masukkan ke investasi jangka panjang dengan risiko rendah hingga menengah biar dana aman dari inflasi.
7. Evaluasi Berkala
Keluarga adalah sebuah organisasi yang kondisi keuangannya harus sehat. Oleh karena itu, untuk menjaga kondisi sehat dalam jangka panjang, lakukan evaluasi berkala. Anda bisa melakukannya di akhir tahun atau di momen-momen di mana kamu dan keluarga bisa berlibur bersama. Di momen-momen berlibur itu ayah dan ibu bisa berdiskusi tentang kondisi keuangan mereka. Kalau ada yang perlu dievaluasi bisa sekalian dibahas agar ke depannya terhindar dari masalah.
Itulah enam poin tentang rumus keuangan rumah tangga yang harus diketahui suami istri khususnya yang baru saja menikah.
Sumber referensi:
- “Pertengkaran Terus Menerus Faktor Utama Penyebab Perceraian di Indonesia pada 2022”, Databoks Katadata, 2 Maret 2023, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/02/pertengkaran-terus-menerus-faktor-utama-penyebab-perceraian-di-indonesia-pada-2022#:~:text=Penyebab%20perceraian%20terbanyak%20berikutnya%20karena,kasus%20(0%2C39%25).
- “Getting Married? Planning Your Finances Together”, MoneySense, 2018, https://www.moneysense.gov.sg/articles/2018/10/getting-married-planning-your-finances-together
- “Financial Tips for Marriage”, New York Life Insurance Company, https://www.newyorklife.com/articles/financial-tips-marriage